Suatu hari di sebuah
Perusahaan Fatihsaba ada seorang pelamar pekerjaan bernama Ibu Farah yang
berstatus lulusan D1. Ibu Farah menuju meja resepsionis untuk mencari informasi
lowongan pekerjaan.
Farah : (Masuk ke kantor, mendatangi meja
resepsionis)
Shufa : Selamat siang Ibu, ada yang bisa saya bantu?
Farah : Selamat siang Mbak. Saya ingin melamar
pekerjaan di perusahaan ini. Apakah masih bisa?
Shufa : Masih bisa, Bu, kebetulan hari ini adalah
hari terakhir pendaftaran. Bisa saya lihat berkas-berkasnya dulu?
Farah : Ini Mbak (menyerahkan berkas)
Shufa : Berkasnya sudah lengkap, Bu. Silakan ikuti
saya ke ruang HRD.
Farah & Shufa :
(berjalan menuju ruang HRD)
Adegan
II
Shufa : (mengetuk pintu) Assalamualaikum, Pak.
Fatih : Waalaikumsalam. Ada apa Mbak?
Shufa : Ini Pak, ada yang ingin melamar pekerjaan.
Ini berkasnya (menyerahkan berkas)
Fatih : (mengecek berkas) Baiklah. Persilakan dia
untuk masuk
Shufa : Baik, Pak
Shufa mempersilakan Farah
masuk.
Farah : (mengetuk pintu) Selamat pagi, Pak.
Fatih : Selamat pagi, silakan duduk.
Farah : Terimakasih, Pak.
Fatih : Perkenalkan, saya Fatihnjaya sebagai HRD
di perusahaan ini
Farah : Saya Farah, saya ingin melamar pekerjaan di
bagian marketing di perusahaan ini. Apakah masih bisa, Pak?
Fatih : Kebetulan masih ada slot kosong di bagian
marketing, minimal harus lulusan D3.
Farah : Apakah saya yang lulusan D1 dapat diterima
bekerja, Pak?
Fatih : Maaf, Bu. Walaupun pekerjaan di bagian
marketing sering diremehkan orang, namun perusahaan kami membutuhkan marketing
yang handal untuk dapat memasarkan produk-produk kami. Jadi kami tidak memilih
sembarang orang untuk ditempatkan di bagian marketing.
Farah : Maaf Pak, walaupun saya hanya lulusan D1,
sebelumnya saya pernah menjadi marketing di sebuah perusahaan pupuk dan saya
dapat memperluas relasi sampai beberapa negara di Eropa juga sebagian negara
di Amerika. Saya berjanji, saya akan
bekerja dengan sungguh-sungguh.
Fatih : Baiklah, Bu. Saya rasa Ibu adalah orang
yang tekun bekerja dan ini juga hari terakhir pendaftaran.
Farah : Alhamdulillah, terimakasih Pak.
Fatih : Berapa gaji yang Ibu minta?
Farah : Kalau bisa, saya menginginkan gaji 5 juta
perbulan, Pak
Fatih : Maaf, Bu itu terlalu besar. Bagaimana jika
3 juta perbulan?
Farah : Tidak bisa dinaikkan lagi, Pak? Saya harus
membantu suami saya untuk memenuhi kebutuhan hidup ke-3 anak saya. Jarak rumah
saya jauh dari perusahaan ini, Pak.
Fatih : Baiklah, bagaimana jika 3 juta ditambah
dengan tanggungan biaya transportasi? Saya kira itu sudah cukup.
Farah : Apakah tidak bisa ditambah lagi, Pak? Saya
berjanji akan bekerja dengan giat dan tidak akan mengecewakan Bapak. Bagaimana
jika Rp3.750.000 ditambah dengan biaya transportasi?
Fatih : Saya akan mencoba membicarakannya dengan
divisi lain, Bu. Silakan datang kembali besok pukul 2 siang.
Farah : Baik, Pak. Terimakasih, selamat siang.
Fatih : Iya, Bu. Selamat siang.
Akhirnya negosiasi
tersebut menghasilkan keputusan bahwa seorang pelamar pekerjaan diterima untuk
bekerja di Perusahaan Fatihsaba bagian marketing dan mereka membuat agenda
untuk membicarakan kembali masalah gaji.
0 comments:
Post a Comment