Sunday, December 6, 2015

Kerajaan Hindu Budha Indonesia

1.    Berdasarkan materi yang dibaca mana yang menunjukkan kerajaan hindu budha menjunjung tinggi toleransi beragama ?
a.    Toleransi beragama sudah ada sejak zaman Majapahit. Penganut agama Siwa, Budha, dan Waisnawa hidup berdampingan pada masa itu. Hal ini dapat dilihat pada kitab Negarakertagama yang berisi peninggalan kerajaan Hindu Budha tersebut menceritakan bagaimana Raja Hayam Wuruk menginginkan kerukunan di wilayah kerajaannnya.
b.    Selain itu terdapat jug pada Candi Jawi di Jawa Timur. Atapnya berbentuk stupa seperti Candi Borobudur sebagai symbol dari agama Budha. Sedangkan di halaman candi terdapat berbagai arca agama Hindu seperti Ganessa dan Siwa. Ini menandakan bahwa kedua agama tersebut dapat hidup berdampingan.

2.       Bagaimana Dinasti Syailendra dan Dinasti Sanjaya menjalankan kekuasaannya?
      a.       Dinasti Syailendra
Pada saat Dinasti Syailendra dipimpin oleh Raja Panangkaran, agama Budha mulai masuk ke Jawa Tengah.Hal ini menyebabkan keturunan Syailendra ada yang beragama Hindu dan ada pula yang beragama Budha. Keturunan Syailendra yang beragama Hindu mendirikan Kerajaan Mataram di sebelah utara Jawa Tengah dan membangun candi-candi Hindu di sana. Di Jawa Tengah sebelah selatan, keturunan Syaiendra yang beragama Budha mendirikan Kerajaan Mataram dan mendirikan candi-candi Budha
      b.      Dinasti Sanjaya
Setelah Raja Samaratungga wafat, posisi Raja diberikan kepada Balaputradewa.Namun, terjadilah perang saudara antara Balaputradewa melawan Pramodhawardhani dan suaminya, Rakai Pikatan.Pada tahun 856 M, Balaputradewa berhasil diusir oleh Rakai Pikatan. Kemudian, ia mengungsi ke Sriwijaya. Dengan mengungsinya Balaputradewa tersebut, Rakai Pikatan dan Pramodhawardhani akhirnya dapat memerintah kerajaan dengan tenang.Mereka mendirikan candi-candi budha, salah satunya Candi Plaosan yang memprakarsai terbangunnya Candi Prambanan.Setelah Rakai Pikatan wafat, kedudukannya terus tergantikan secara turun temurun hingga akhirnya diganikan oleh Raja Wawa yang merupakan Dinasti Sanjaya yang terakhir.

3.       Apakah ekspedisi pamalayu pada masa pemerintahan Kertanegara di Singasari mencapai tujuannya? Mengapa?
Ya, karena Singasari berhasil memenangkan pertempuran dengan Kerajaan Melayu pada 1268 ditandai dengan pengiriman Arca Amoghapasa bersama dengan 4000 prajurit khusus Singasari. Menurut Prasasti Padangroco, arca tersebut adalah hadiah persahabatan Raja Srimat Tribhuwana Mauli Warmodewa (Raja Melayu di Dharmasraya).

4.       Ketika bicara konflik politik dewasa ini orang selalu mengambil contoh pribadi Ken Arok. Mengapa dan dalam situasi politik mana orang mengambil contoh pribadi tersebut? Apa pendapat anda sendiri?
       Kebanyakan orang mengambil contoh pribadi Ken Arok dalam politik karena pribadinya yang licik, egois, dan sering melakukan kejahatan.Pribadi Ken Arok sebagai analogi dari konflik politik yang sering terjadi di Indonesia.Konflik yang dilakukan demi memenuhi kepuasan pribadi dan merugikan banyak orang, misalnya korupsi, kolusi, dan nepotisme.
       Pribadi Ken Arok dapat dipakai dalam situasi politik Indonesia, contohnya di saat Ken Arok telah memberikan kerisnya kepada Kebo Ijo, Ken Arok mengambilnya dan memakainya untuk membunuh Tunggul Ametung, alhasil masyarakat menuding Kebo Ijo sebagai pelaku, bukannya Ken Arok. Peristiwa itu sesuai dengan masalah politik di Indonesia yang penuh teka-teki.
       Pendapat kami adalah kami setuju jika konflik politik di Indonesia dianalogikan seperti pribadi Ken Arok dan seharusnya budaya itu ditinggalkan.Kita harus menanamkan nilai kejujuran dan kepedulian terhadap sesama.Dengan itu, bangsa Indonesia dapat mencapai cita-cita proklamasi dan masyarakatnya dapat hidup dengan aman dan makmur.

5.       Apakah hubungan Kerajaan Majapahit dan Kerajaan Singasari?
Pada mulanya, Raden Wijaya, Raja Majapahit merupakan menantu dari Raja Singasari bernama Kertanegara.Suatu saat, Raja Kediri bernama Jayakatwang ingin menguasai Singasari dengan membunuh Kertanegara.Keinginan Jayakatwang tercapai dan Kertanegara gugur.Supaya tidak menjadi korban berikutnya, Raden Wijaya bersiasat untuk mengabdi pada Jayakatwang.Karena pengabdiannya, Raden Wijaya dihadiahi hutan oleh Jayakatwang. Kubilai Khan, seorang asal Mongol datang dan ingin juga menguasai Singasari dengan menyerang Kertanegara. Namun sesampainya di Singasari, Kubilai dihina karena salah sasaran, Kertanegara ternyata sudah gugur sebelum dibunuhnya.Raden Wijaya menggunakan situasi ini untuk memanfaatkan Kubilai agar mau membunuh Jayakatwang dengan imbalan Kerajaan Singasari.Tanpa ragu, pasukan Kubilai berhasil membunuh Jayakatwang dan merebut Singasari.Begitu senangnya, pasukan tersebut mengadakan pesta hingga hilang akal sehatnya.Tak mau kalah, Raden Wijaya memanfaatkan kejadian ini dengan mengirim pasukannya untuk membunuh Kubilai dan pasukan Mongol.Karena situasi yang mendukung, pasuka Raden Wijaya menang dan berhasil mendapatkan Singasari.Sejak saat itu, mulai dibukalah hutan dan berdiri Kerajaan Majapahit.

6.       Jelaskan dinasti – dinsati berikut : Syailendra, Sanjaya, Isyana, dan Girindra!
      A.    Dinasti Syailendra
Dinasti Syailendra merupakan salah satu dinasti yang pernah berkuasa di Kerajaan Medang (Mataram Kuno).Dinasti ini merupakan dinasti raja yang menganut agama Buddha. Berkuasa di Jawa Tengah bagian selatan pada tahun 752 M. Pertama kali nama dinasti ini teridentifikasi adalah pada saat penemuan Prasasti Kalasan 778 M. Kehidupan pada masa dinasti ini sudah dibilang teratur.
Raja – raja yang pernah memerintah :
      a.       Raja Bhanu (752 - 775 M)
Ø Pendiri Wangsa Syailendra
      b.      Raja Wisnu (775 - 782 M)
Ø Mulai dibangunnya Candi Borobudur
      c.       Raja Indra (782 - 812 M)
Ø Membuat Prasasti Klurak
      d.      Raja Samaratungga (812 – 833 M)
Ø Candi Borobudur selesai dibangun
      e.       Raja Pramodhawardani
Ø Putri Raja Samaratungga
Ø Kelak menjadi permaisuri Rakai Pikatan, Raja Mataram Kuno dari Dinasti Sanjaya
      f.       Raja Balaputradewa
Dari segi budaya, banyak meninggalkan bangunan-bangunan megah dan bernilai. Contohnya:
      a.       Candi Sewu
      b.      Candi Borobudur
      c.       Candi Kalasan
      d.      Candi Pawon
      e.       Candi Mendhut
      f.       Candi Sari
Dinasti Syailendra mencapai masa keemasannya pada masa Raja Samaratungga.Runtuhnya Dinasti Syailendra disebabkan terjadinya perebutan kekuasaan antara Raja Balaputradewa dan Rakai Pikatan, yang menyebabkan agama Hindu menggantikan agama Buddha.
      B.     Dinasti Sanjaya
Dinasti Sanjaya merupakan salah satu dinasti yang pernah berkuasa di Kerajaan Medang (Mataram Kuno).Dinasti ini merupakan dinasti raja yang menganut agama Hindu. Berkuasa di Jawa Tengah bagian utara pada tahun 732 M. Pertama kali nama dinasti ini teridentifikasi adalah pada saat penemuan Prasasti Canggal.
Raja - raja yang pernah memerintah :
a.       Rakai Sanjaya
b.      Rakai Panangkaran
c.       Rakai Panunggalan
d.      Rakai Warak
e.       Rakai Garung
f.       Rakai Pikatan
g.      Rakai Kayuwangi
h.      Rakai Watuhamalang
i.        Rakai Watukura Dyah Balitung
j.        Rakai Daksa
k.      Rakai Tulodhog
l.        Rakai Wawa
m.    Mpu Sendok
Candi peninggalan :
a.       Candi Prambanan
b.      Candi Sambisari
c.       Candi Gedong Songo
d.      Candi Ratu Boko
e.       Candi Dieng
f.       Candi Sukuh
Dinasti Sanjaya mencapai masa keemasannya pada masa Rakai Watukura Dyah Balitung.

      C.     Dinasti Isyana
Dinasti Isyana merupakan salah satu dinasti yang pernah berkuasa di Kerajaan Medang (Mataram Kuno).Dinasti ini merupakan dinasti raja yang menganut agama Hindu.Berkuasa pada abad 10-11 M. silsilah dinsti ini bisa dilihat di Prasasti Pucangan.Didirikan oleh Mpu Sendok.
Raja – raja yang pernah memerintah :
a.    Mpu Sendok
b.    Sri Isyana Tunggawijaya
c.    Makutawangsawardhana
d.   Dharmawangsa Teguh
e.    Airlangga

      D.    Dinasti Girindra
Dinasti Girindra merupakan dinasti yang berkuasa di Kerajaan Singosari dan Kerajaan Majapahit pada abad 13 – 15 M. Didirikan oleh Ken Arok.
Raja – raja periode Singosari :
a.    Sri Ranggah Rajasa
b.    Anusapati
c.    Panji Tohjaya
d.   Wisnuwardhana
e.    Kertanegara
Raja – raja periode Majapahit :
a.    Kertarajasa Jayawardhana
b.    Jayanegara

7.       Sebutkan faktor penyebab runtuhnya Kerajaan Majapahit?
a.    Tidak ada lagi tokoh di pusat pemerintahan yang dapat mempertahankan kesatuan wilayah setelah Gajah Mada dan Hayam Wuruk meninggal.
b.    Struktur pemerintahan Majapahit yang mirip dengan sistem negara serikat pada masa modern dan banyaknya kebebasan yang diberikan kepada daerah memudahkan wilayah wilayah jajahan untuk melepaskan diri begitu diketahui bahwa di pusat pemerintahan sedang kosong kekuasaan.
c.    Terjadinya perang saudara, di antaranya yang terkenal adalah Perang Paregreg (1401 – 1406) yang dilakukan oleh Bhre Wirabhumi melawan pusat Kerajaan Majapahit. Bhre Wirabhumi diberi kekuasaan di wilayah Blambangan. Namun, ia berambisi untuk menjadi raja Majapahit. Dalam cerita rakyat, Bhre Wirabhumi dikenal sebagai Minakjingga yang dikalahkan oleh Raden Gajah atau Damarwulan. Selain perang saudara, terjadi juga usaha memisahkan diri yang dilakukan Girindrawardhana dari Kediri (1478).
d.   Masuknya agama Islam sejak zaman Kerajaan Kediri di Jawa Timur menimbulkan kekuatan baru yang menentang kekuasaan Majapahit. Banyak bupati di wilayah pantai yang masuk Islam karena kepentingan dagang dan berbalik melawan Majapahit.








 Collaborate with Iim, Karisa, Nia, Reta, Yunita, and Zulfa
                                                            
Share: