Tuesday, March 31, 2015

Penjasorkes Bab IX kelas VII Bahaya Seks Bebas



Pekerjaan Rumah
Penjasorkes Bab IX Bahaya Seks Bebas

1.    Jelaskan mengapa masa remaja sudah tertarik dengan lawan jenis?
Masa remaja sudah tertarik dengan lawan jenis karena kondisi ini dipicu meningkatnya hormon seksual dalam tubuh seiring berkembangnya organ-organ reproduksi seseorang. Semua remaja mengalami tahapan ini sebagai bagian dari proses menuju kedewasaan.
2. Sebutkan 4 faktor yang mendorong terjadinya seks bebas?
4 faktor yang mendorong terjadinya seks bebas adalah:
a.    Kurangnya pemahaman individu terhadap ajaran agama yang mereka anut
b.    Kurangnya perhatian orang tua
c.    Acuhnya masyarakat/tidak pedulinya masyarakat terhadap situasi masyarakat
d.   Taraf pendidikan seks bagi remaja yang belum tertata secara benar
3.    Apa pentingnya pendidikan seks bagi remaja?
Pentingnya pendidikan seks bagi remaja adalah:
a.    Dapat mencegah penyimpangan-penyimpangan dan kelainan-kelainan seksual, khususnya para remaja
b.    Dapat memelihara tegaknya nilai-nilai moral remaja
c.    Dapat mengatasi gangguan-gangguan psikis pada remaja
d.   Dapat memberi pengetahuan dalam menghadapi perkembangan anak
4.    Apa dampak atau akibat dari seks bebas?
Akibat dari seks bebas yaitu:
a.    Menciptakan kenangan buruk
Hubungan seks pranikah yang diketahui masyarakat umum akan mengakibatkan cemoohan bagi pasangan tersebut. Seperti perkawinan yang berawal dari hamil diluar nikah umumnya tidak akan bertahan lama. Nikah usia muda yang secara emosional dan kejiwaan belum siap berumah tangga banyak menimbulkan perselisihanyang berujung pada penceraian. Bagi yang tidak jadi menikah akibat selanjutnya akan lebih parah. Tiap-tiap pelaku akan tertekan jiwanya karena merasa telah berbuat dosa besar.
b.    Kehamilan dan akibanya
Hamil diluar nikah merupakan risiko terbesar yang sering terjadi pada pasangan yang melakukan seks bebas. Inilah malapetaka terbesar bagi seorang gadis. Depresi akan segera menghinggapi pelaku karena binggung dan kalut bagaimana mempertanggungjawabkannya kepada keluarga dan masyarakat.
c.    Pengguguran kandungan dan pembunuhan bayi
Jika hubungan intim sudah berbuah kehamilan, biasanya pasangan tersebut akan melakukan pengguguran kandungan (aborsi). Cara aborsi dipilih sebagai jalan terbaik untuk menutup aib atau rasa malu. Padahal aborsi merupakan tindakan dosa besar karena termasuk kategori membunuh. Aborsi memang boleh dilakukan, tetapi hanya pada kondisi tertentu yang disetujui oleh dokter. Risiko aborsi antara lain terjadinya pendarahan, infeksi saluran kelamin dan kandungan, kerusakan rahim yang berakibat kemandulan, timbulnya kanker rahim dan penyakit lainnya, serta yang paling fatal yaitu kematian.
d.   Penyebaran penyakit
Budaya seks bebas memungkinkan untuk selalu berganti pasangan. Perilaku seperti ini sangat rentan menyebarkan penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS, sifilis, dan gonore. Seorang penderita HIV akan segera menularkan ke banyak pasangan lainnya jika sering melakukan ganti-ganti pasangan. Pelaku seks bebas yang bersih dan rajin berkunjung ke dokter pun tidak akan pernah lepas dari kemungkinan tertular penyakit menular seksual.
e.    Keterlanjuran dan timbul rasa kurang hormat
Perilaku seks bebas melibatkan secara emosi kedua pasangan. Semakinb sering melakukan hubungan seks, keinginan untuk mengulangi lagi perbuatan itu juga semakin tinggi, meskipun sebelumnya sudah timbul rasa menyesal. Pihak yang paling dominan mengajak adalah laki-laki. Sebaliknya, pihak perempuan tidak bisa menolak karena takut ditinggalkan atau tidak dicintai lagi.
5.    Usaha apa yang bisa dilakukan untuk menghindari seks bebas?
a.       Penerangan menurut kaidah agama
*      Memberikan pengertian kepada anak bahwa seks hanya boleh dilakukan oleh orang yang sudah berkeluarga
*      Membimbing anak dengan memisahkan tenmpat tidur mereka saat usia pubertas
*      Menghormati orang yang berlainan jenis
*      Menghindari berduaan di tempat sepi
b.      Pendidikan seks di sekolah
*      Pendidikan seks dapat diberikan secara khusus atau dapat pula terintegrasi dengan mata pelajaran yang ada seperti BK, Biologi, Agama, dan Penjaskes.
*      Menerapkan tata tertib tidak boleh keluar kelas lebih dari 15 menit
*      Jangan mengizinkan siswa keluar sekolah selama jam pelajaran
*      Menerapkan tata tertib tidak boleh pacaran di sekolah ataupun di luar sekolah
c.       Pendidikan seks di keluarga
*      Berikanlah pendidikan seks sedini mungkin , asal dengan batasan-batasan tertentu sehingga penyampaiannya tidak vulgar
*      Dalam penyampaian kepada anak yang sudah memasuki usia remaja, antara anak laki-laki dan perempuan jangan dalam waktu dan tempat yang sama
*      Jangan memberikan pendidikan seks kepada ank sedetail-detailnya
*      Berikan kesibukan kepada anak sesuai dengan bakatnya, misalnya olahraga, menyanyi, menari, atau main musik.
d.      Pendidikan seks di masyarakat
*      Jangan membiarkan anak keluar malam setiap hari
*      Masyarakat ikut mengawasi adanya peredaran video porno
*      Persewaan video jangan hanya memburu keuntungan belaka, tetapi ikut menjaga moralitas bangsa terutama generasi mudanya



Share:

0 comments:

Post a Comment